Dialog Dini Hari
Potongan lirik lagu dari band favoritku DIALOG DINI HARI, Band asal Pulau Dewata ini memang sangat mengesankan dalam permainan musik dan liriknya., gausah panjang lebar ya gais langsung aja ini lirik lagu dari Dialog Dini Hari :
Renovasi Otak
Hati Hati
Album: Beranda Taman Hati
Berangkatlah lebih awal biar tak
buru-buru, bisa fatal
Jalan makin terasa sempit, motor saling berhimpit
Asap tinggi membungkit
Jalan makin terasa sempit, motor saling berhimpit
Asap tinggi membungkit
Berangkatlah lebih dulu biar tak
buru-buru, apa yang diburu
Hidup kita hanya sekali dan harus memilih
Jangan mati pagi
Hidup kita hanya sekali dan harus memilih
Jangan mati pagi
Reff:
Hati-hati di kanan, lihat kiri dan kanan, lalu lalang kendaraan
Hati-hati di jalan, semoga sampai tujuan dengan aman
Hati-hati di kanan, lihat kiri dan kanan, lalu lalang kendaraan
Hati-hati di jalan, semoga sampai tujuan dengan aman
Makin banyak korban mati sia-sia,
tak kenal usia
Makin banyak orang tak sabar, tak perduli
Tak saling menghormati.
Makin banyak orang tak sabar, tak perduli
Tak saling menghormati.
Saat pulang rehat bila perlu
Jangan buru-buru, aku pasti menunggu
Jagalah dirimu untuk orang lain, seirama harmoni…
Jangan buru-buru, aku pasti menunggu
Jagalah dirimu untuk orang lain, seirama harmoni…
Back to reff.
Ku Kan Pulang
Lamakah aku pergi
Hingga tak sadar rambutmu makin memutih
Banyak waktuku yang terbuang rugi
Hingga tak sadar rambutmu makin memutih
Banyak waktuku yang terbuang rugi
Lamakah aku pergi
Hingga tak sadar beribu kisah ingin ku bagi
Berilah aku waktu sebentar lagi
Hingga tak sadar beribu kisah ingin ku bagi
Berilah aku waktu sebentar lagi
Ku kan pulang
Pulang ke rumah
Berilah waktu
Sabar menunggu
Pulang ke rumah
Berilah waktu
Sabar menunggu
Doamu slalu untukku
Slalu untukku, hingga kini ku tak ragu
Biarkan aku sujud di kakimu
Slalu untukku, hingga kini ku tak ragu
Biarkan aku sujud di kakimu
Lukisanmu slalu indah
Seperti doamu
Sepanjang masa tak putus asa
Sementara waktu merubah kita
Seperti doamu
Sepanjang masa tak putus asa
Sementara waktu merubah kita
Sementara waktu merubah kita
Ku kan pulang
Pulang ke rumah
Berilah waktu
Sabar menunggu
Ku kan pulang
Pulang ke rumah
Berilah waktu
Sabar menunggu
Ku kan pulang
Pulang ke rumah
Bawa cerita
Indah Dunia
Pulang ke rumah
Bawa cerita
Indah Dunia
Senandung Rindu
Feat with Sari – Nymphea
Satu kisah terpendam
Mengukir relung hati yang terdalam
Rinduku padanya
Mengendap, ikhlas, pagi, siang, malam
Mengukir relung hati yang terdalam
Rinduku padanya
Mengendap, ikhlas, pagi, siang, malam
Semesta merayu
Lagu-lagu merdu
Seakan bertutur
Berpantun menghibur
Lagu-lagu merdu
Seakan bertutur
Berpantun menghibur
Hu uuu… ingatkah aku bila dirumah?
Hu uuu… bukalah pintu bila kupulang
Nanti, esok, entah
Hu uuu… bukalah pintu bila kupulang
Nanti, esok, entah
Sekian lama waktu
Merpati tak bawa berita baru
Keagunganmu..
Berkilau, ikhlas, mengisi hatiku.
Merpati tak bawa berita baru
Keagunganmu..
Berkilau, ikhlas, mengisi hatiku.
Perahu melaju
Dayung hingga ke hulu
Badai berlalu
Esok hari baru
Dayung hingga ke hulu
Badai berlalu
Esok hari baru
Satu Cinta
Album: Beranda Taman Hati
Saat kau berjalan sendiri
Aku akan menemani
Siap memapahmu
Jika kau terjatuh
Aku akan menemani
Siap memapahmu
Jika kau terjatuh
Saat kau mulai lelah
Berdiri lunglai sedikit goyah
Ku kan disampingmu
Istirahatkan pikiranmu
Berdiri lunglai sedikit goyah
Ku kan disampingmu
Istirahatkan pikiranmu
Saat kau mulai menangis
Aku akan bernyanyi
Siap menghiburmu
Tak perduli waktu
Aku akan bernyanyi
Siap menghiburmu
Tak perduli waktu
Saat pagi kau terjaga
Ku kan petik bunga
Beragam warna
Seperti pelangi membentang
Ku kan petik bunga
Beragam warna
Seperti pelangi membentang
Kita kan gembira bersama, tertawa
bersama, bahagia bersama
Kita kan bernyanyi bersama, menari bersama ikuti irama
Kita kan bernyanyi bersama, menari bersama ikuti irama
Reff:
Satu pikiran, satu tujuan
Satu harpan, satu impian
Satu pandangan, satu kejayaan
Satu kejujuran, suatu kebaikan
Satu pikiran, satu tujuan
Satu harpan, satu impian
Satu pandangan, satu kejayaan
Satu kejujuran, suatu kebaikan
Satu cinta untuk kebahagiaan
Satu cinta untuk kedamaian
Satu cinta untuk kedamaian
Renovasi Otak
Album: Beranda Taman Hati
Perlu sedikit renovasi otak
Biar tak terkotak kotak
Seperti TV atau bak mandi
Seperti baju ini.. hmmm bau sekali
Biar tak terkotak kotak
Seperti TV atau bak mandi
Seperti baju ini.. hmmm bau sekali
Mending aku mandi lagi
Renovasi fisik biar tak gampang sakit
Seperti gunung yang agung
Seperti Tuhan yang murung
Renovasi fisik biar tak gampang sakit
Seperti gunung yang agung
Seperti Tuhan yang murung
Adaptasi prilaku biar tak kaku
Walau dipukul, ditendang biar tak malu
Kalau memang tak tahu
Walau dipukul, ditendang biar tak malu
Kalau memang tak tahu
Rangkul teman lawan padamkan bara
Ceritakan berita gembira
Inovasi visi untuk masa depan
Kado indah sebuah kemenangan
Ceritakan berita gembira
Inovasi visi untuk masa depan
Kado indah sebuah kemenangan
Sahabatku jadi hantu
Album: Beranda Taman Hati
Inikah yang kamu mau? yang kamu
inginkan?
Seorang ibu kehilangan anaknya
Tahukah kamu atau tak mau tau akibatnya
Sahabatku kehilangan akal sehatnya
Seorang ibu kehilangan anaknya
Tahukah kamu atau tak mau tau akibatnya
Sahabatku kehilangan akal sehatnya
Tunas bangsaku tenggelam menyedihkan
Tragedi negriku bagai bunga yang terinjak
Inikah yang kamu mau? Yang kamu inginkan?
Sahabatku jadi hantu, mengerikan..
Tragedi negriku bagai bunga yang terinjak
Inikah yang kamu mau? Yang kamu inginkan?
Sahabatku jadi hantu, mengerikan..
Reff: Hentikan hentikan semua itu
Lihat wajah wajah terbungkus biru
Terselimutkan luka dan terbinasa
Penggali kubur terus bekerja
Lihat wajah wajah terbungkus biru
Terselimutkan luka dan terbinasa
Penggali kubur terus bekerja
Inikah yang kamu mau? Yang kamu
inginkan?
Sahabatku kehilangan akal sehatnya
Tahukah kamu? Atau tak mau tau akibatnya?
Sahabatku jadi hantu mengerikan
Sahabatku kehilangan akal sehatnya
Tahukah kamu? Atau tak mau tau akibatnya?
Sahabatku jadi hantu mengerikan
Bumiku Buruk Rupa
Album: Beranda Taman Hati
Siang cerah tak bermendung
Surya sinarnya tak terbendung
Awan bergerak tak menentu
Angin kencang bukan puyuh
Surya sinarnya tak terbendung
Awan bergerak tak menentu
Angin kencang bukan puyuh
Tanahku injak seperti pasir
Bagai gelombang dilaut pesisir
Liang lahat raksasa hadir
Pribumi tak lagi jaga bumi
Bagai gelombang dilaut pesisir
Liang lahat raksasa hadir
Pribumi tak lagi jaga bumi
Reff:
Bumiku bumi buruk rupa
Bumiku bumi buruk rupa
Bumiku bumi buruk rupa
Bumiku bumi buruk rupa
Air bumi menipis
Seakan akan hampir habis
Sungai danau hilang sungai danau hilang
Dan kemarau kian panjang
Seakan akan hampir habis
Sungai danau hilang sungai danau hilang
Dan kemarau kian panjang
Hujan.. hujan.. tenggelamkan bumi
Hujan.. hujan.. tenggelamkan bumi
Panas.. panas.. panas.. bakar bumi
Hujan.. hujan.. tenggelamkan bumi
Panas.. panas.. panas.. bakar bumi
Pagi
Berhari hari menanti
Tak henti henti mencari
Hingga hari ini dambaan hati
Berlalu dan pergi
Tak henti henti mencari
Hingga hari ini dambaan hati
Berlalu dan pergi
Memilah memilih
Tak habis-habis berpikir
Sampai pagi ini
Matahari pagi, sendiri dan sendiri
Tak habis-habis berpikir
Sampai pagi ini
Matahari pagi, sendiri dan sendiri
Tetes embun pagi
Iringi mekar melati
Masihkah indah.. indah
Iringi mekar melati
Masihkah indah.. indah
Reff:
Pagi, jangan pergi
Kutakut malam nanti kumasih sendiri
Dan pagimu tak lagi indah
Pagi, jangan pergi
Kutakut malam nanti kumasih sendiri
Dan pagimu tak lagi indah
Sekuntum bunga mekar
Diantara rumput2 liar
Gelisah menanti si jantan kumbang
Tak kunjung datang
Diantara rumput2 liar
Gelisah menanti si jantan kumbang
Tak kunjung datang
Ranting kering terinjak injak
Luluh lantak tak berontak
Kicau burung harmoni berdendang
Sebentar lagi siang
Luluh lantak tak berontak
Kicau burung harmoni berdendang
Sebentar lagi siang
Rimbun pohon menari
Suaranya lembut berbisik
Masihkah indah.. indah..
Suaranya lembut berbisik
Masihkah indah.. indah..
Back to Reff.
Beranda Taman Hati
Album:
Beranda Taman Hati
Gelak tawa riang menawan
Dari wajah-wajah rupawan
Celoteh kecil bak burung camar
Mentari pudar menyurut damar
Dari wajah-wajah rupawan
Celoteh kecil bak burung camar
Mentari pudar menyurut damar
Kuterbuai dan terlena
Suara-suara penuh makna
Suara-suara penuh makna
Suaramu merdu segumpal syahdu
Terlibat dekat sahabat dekat
Bicaramu lekat seolah mendekap
Bergema dalam tembok-tembok pekat
Terlibat dekat sahabat dekat
Bicaramu lekat seolah mendekap
Bergema dalam tembok-tembok pekat
Kuterbuai dan terlena
Suara-suara penuh makna
Suara-suara penuh makna
Reff:
Sepanjang waktu ku mencari-cari arti hidup
Detik ke detik seakan kian cepat kuterpuruk
Suara tawamu menghapus noda
Gemulai gerak riang gembira menghibur duka
Sepanjang waktu ku mencari-cari arti hidup
Detik ke detik seakan kian cepat kuterpuruk
Suara tawamu menghapus noda
Gemulai gerak riang gembira menghibur duka
Kupu-kupu terlambat hadir
Bersaing indah hinggap bersanding
Istana cinta tanpa pangeran
Takdir kuasa mustahil melawan
Bersaing indah hinggap bersanding
Istana cinta tanpa pangeran
Takdir kuasa mustahil melawan
Kutunduk merangkum doa
Berharap semua apa adanya
Berharap semua apa adanya
Reff:
Sepanjang waktu ku mencari-cari arti hidup
Detik ke detik seakan kian cepat kuterpuruk
Kekagumanku berbuah cerita
Menuai benih di musim semi
Aku bahagia
Sepanjang waktu ku mencari-cari arti hidup
Detik ke detik seakan kian cepat kuterpuruk
Kekagumanku berbuah cerita
Menuai benih di musim semi
Aku bahagia
Oksigen
Album: Beranda Taman Hati
Segarkan ingatanmu saat menghirupku
Resapi rasa hadirnya diriku
Resapi rasa hadirnya diriku
Aku bisa hidupkan dirimu hari ini
Aku bisa..
Aku bisa..
Terhisap panas dan terbakar
Lalu cemari udara dan trotoar
Lalu cemari udara dan trotoar
Aku bisa membakarmu hari ini
Aku bisa.. aku bisa
Aku bisa.. aku bisa
Dedaun dan mentari ajakku menari
Teriknya hari kuterlahir kembali
Teriknya hari kuterlahir kembali
Aku bisa datang dan pergi
Aku bisa.. aku bisa
Aku bisa.. aku bisa
Terbang melayang, ke awan,
menghilang
Datang dan pergi sendiri, tak terkendali
Datang dan pergi sendiri, tak terkendali
Menutup Tirai
Tirai senja turun, menutup jendela
langit
Nyalakan lilin cahaya jiwa, jelang gelapnya dunia
Layar ditarik panggung usai, akhiri cerita
Lonceng berbunyi bergema, ungkap takbir hancurkan dogma
Nyalakan lilin cahaya jiwa, jelang gelapnya dunia
Layar ditarik panggung usai, akhiri cerita
Lonceng berbunyi bergema, ungkap takbir hancurkan dogma
Oh akhir dunia, tanpa kesedihan
Oh akhir dunia, tanpa raga
Oh indera, tanpa indera hanya jiwa
Oh akhir dunia, tanpa raga
Oh indera, tanpa indera hanya jiwa
Bunga taman surga, abdi cinta mulia
Tak runtuh oleh debu dan badai kencang menderu
Jiwa tanpa nama, berbaris di tanah bertuan
Tertatih di tangga puri abadi ruang waktu
Tak runtuh oleh debu dan badai kencang menderu
Jiwa tanpa nama, berbaris di tanah bertuan
Tertatih di tangga puri abadi ruang waktu
Oh akhir dunia, tanpa kesedihan
Oh akhir dunia, tanpa raga
Oh indera, tanpa indera hanya jiwa
Hanya jiwa…
Oh akhir dunia, tanpa raga
Oh indera, tanpa indera hanya jiwa
Hanya jiwa…
Manuskrip Telaga
Bayangkanlah diri ku
Seindah yang kau mau
Seindah bunga melati
yang mekar dipagi hari
Seindah yang kau mau
Seindah bunga melati
yang mekar dipagi hari
Pahamilah ucap ku
Seindah yang kau mau
Seteduh perangkai kata
Anggun bersajak cinta
Seindah yang kau mau
Seteduh perangkai kata
Anggun bersajak cinta
Berikanlah ku nama
Terindah saat kau menyebutnya
Merdu bagai dendang takdir
Senandungkan musim berganti
Terindah saat kau menyebutnya
Merdu bagai dendang takdir
Senandungkan musim berganti
Dengarkan irama alam
Penghibur jagat raya
Resapi didasar hati mu
Menuntun mu kehadapan ku
Penghibur jagat raya
Resapi didasar hati mu
Menuntun mu kehadapan ku
Jika Aku telaga
Penghapus murka dahaga
Maka teguklah dan hiduplah
Penghapus murka dahaga
Maka teguklah dan hiduplah
Jika Aku perahu sampan
Setia menyibak riak
Kan mengantarmu berlayar
Berlabuh dipulau harapan
Setia menyibak riak
Kan mengantarmu berlayar
Berlabuh dipulau harapan
Nyanyian Langit
Perjalanan hati, maknai kuasa cinta
sejati
Menjelajah langit, kepasrahan diri mengagumi
Oh indah, indah…Oh indah, indah….
Menjelajah langit, kepasrahan diri mengagumi
Oh indah, indah…Oh indah, indah….
Mempercantik batin, bersunyi diri
tanpa pamrih
Memperkaya waktu, ‘tuk selalu mengingat mu
Oh indah, indah….Oh indah, indah….
Memperkaya waktu, ‘tuk selalu mengingat mu
Oh indah, indah….Oh indah, indah….
Nyanyian langit, untuk mu beribu
puji
Takdir membahana, redakan duka bencana
Oh luka, musnah….Oh duka, sirna….
Takdir membahana, redakan duka bencana
Oh luka, musnah….Oh duka, sirna….
Aku dan dia realita
Aku dan dia realita
Aku dan dia realita
Aku Tak Seperti Yang Kau
Bayangkan
Sahabatmu, mungkin pernah bercerita
Tentang gelapnya hidupku
Dan bila kau percaya mereka
Kuharap kau.. kau memilahnya
Tentang gelapnya hidupku
Dan bila kau percaya mereka
Kuharap kau.. kau memilahnya
Sahabatku, mungkin pernah bercerita
Tentang kerasnya hidupku
Dan bila kau tetap tak percaya
Biarkan aku membuktikannya
Tentang kerasnya hidupku
Dan bila kau tetap tak percaya
Biarkan aku membuktikannya
Reff:
Aku tak seperti yang kau bayangkan
Aku tak seperti yang kau bayangkan
Lagu Sedih
Disini Senang disana senang
Dimana mana hatiku senang
Dimana mana hatiku senang
Disini senang disana senang
Dimana mana hatiku senang
Dimana mana hatiku senang
Buat apa susah
Susah itu tiada guna
Susah itu tiada guna
Buat apa susah
Susah itu tiada guna
Susah itu tiada guna
Buat apa susah
Susah itu tiada guna
Susah itu tiada guna
Dariku Tentang Cinta
Aku merindu
Senyum tawamu
Sinar bulan tua
Kirim salamku padanya
Senyum tawamu
Sinar bulan tua
Kirim salamku padanya
Sang Air
Aku adalah Sang Air, Ketika haru
mengalir
Gemericiknya merdu ilhami, menganak sungai dihati
Seperti cermin gambar diri, berjasad bening watak hening
Mengusap kening luruhkan benci, aku adalah Sang Air
Gemericiknya merdu ilhami, menganak sungai dihati
Seperti cermin gambar diri, berjasad bening watak hening
Mengusap kening luruhkan benci, aku adalah Sang Air
Menyusuri belantara jiwa, mengikis
tanah jejak masa
Gugusan bunga kembali mekar, lingkari cahaya sukma
Jeritku adalah gelombang, arusku adalah sentuhan
Tetes embun wujud wajahku, kuasaku adalah samudera
Gugusan bunga kembali mekar, lingkari cahaya sukma
Jeritku adalah gelombang, arusku adalah sentuhan
Tetes embun wujud wajahku, kuasaku adalah samudera
Akulah Sang Air, akulah Sang Air
Akulah Sang Air, akulah Sang Air
Sang Air….
Akulah Sang Air, akulah Sang Air
Sang Air….
Pohon Tua Bersandar
Bebatuan akar belukar, dan debu yang
terbang liar
Badan pohon tua bersandar
Tandus bukit tak nama, isak tangisan cakrawala
Tanganmu enggan menyentuhnya
Badan pohon tua bersandar
Tandus bukit tak nama, isak tangisan cakrawala
Tanganmu enggan menyentuhnya
Bergumam dan berandai, ku berteman
badai
Merangkai bait indah merayu awan, sudi lah turunkan hujan
Tawa Matahari menyapa, aksara berubah bara
Sedihnya rembulan sembunyi, dibalik langit awan kelam
Merangkai bait indah merayu awan, sudi lah turunkan hujan
Tawa Matahari menyapa, aksara berubah bara
Sedihnya rembulan sembunyi, dibalik langit awan kelam
Jika tangan merubah takdir, pohon
tua menjelma taman surgawi
Ku yakin engkau lah tangan itu
Jika mata air mengalir, sudahi pekik pohon menjerit
Dikau lah mata air itu
Ku yakin engkau lah tangan itu
Jika mata air mengalir, sudahi pekik pohon menjerit
Dikau lah mata air itu
Bergumam dan berandai, ku berteman
badai
Merangkai bait indah merayu awan, sudi lah turunkan hujan
Tawa Matahari menyapa, aksara berubah bara
Sedihnya rembulan sembunyi, dibalik langit awan kelam
Merangkai bait indah merayu awan, sudi lah turunkan hujan
Tawa Matahari menyapa, aksara berubah bara
Sedihnya rembulan sembunyi, dibalik langit awan kelam
Tawa Matahari menyapa, aksara
berubah bara
Sedihnya rembulan sembunyi, dibalik langit awan kelam
Sedihnya rembulan sembunyi, dibalik langit awan kelam
Aku Dimana
Diantara ragam rupa warna wajah yang
terlihat
Tak satupun yang dapat ku rangkul dan peluk
Tak satupun yang dapat ku rangkul dan peluk
Semua terlihat sama,
Sama seperti biasanya
Semua terlihat sama
Tapi aku dimana, dimana
Sama seperti biasanya
Semua terlihat sama
Tapi aku dimana, dimana
Diantara hujan lebat di tengah
samudra
Namun tak mampu jua hapuskan segala dahaga
Namun tak mampu jua hapuskan segala dahaga
Semua terlihat sama,
Sama seperti biasanya
Semua terlihat sama
Tapi aku dimana, dimana
Sama seperti biasanya
Semua terlihat sama
Tapi aku dimana, dimana
2x
Lirih Penyair Murung
Kurangkai Puisi,Kubersenandung..
Berjubahkan sendu merindu.
Berserah diri rela terbelenggu
Aura indahmu menerjangku
Berjubahkan sendu merindu.
Berserah diri rela terbelenggu
Aura indahmu menerjangku
Imajinasi tentangmu membuatku senang
Tak sekali membuatku berang
Aku terduduk termenung disiang hari
Melamun murung dimalam hari
Tak sekali membuatku berang
Aku terduduk termenung disiang hari
Melamun murung dimalam hari
Ku Tak bisa menyentuhmu,…
Kutak bisa memelukmu,…
Kutak bisa memelukmu,…
Kupahat namamu dihatiku,..
Kutanam bunga di taman jiwaku,..
Terbungkus wangimu,..harum nafasmu
Kutanam bunga di taman jiwaku,..
Terbungkus wangimu,..harum nafasmu
Meraba mimpi tak bertepi,
Diujng malam kubernyanyi
Suara misteri Suatu pertanda
Mungkinkah kaukan datang
Diujng malam kubernyanyi
Suara misteri Suatu pertanda
Mungkinkah kaukan datang
Saat hariku sekedar tuk hidup
matamu cahaya pelitaku
ketika kata menjadi wahyu
Nafas kita menjadi satu
matamu cahaya pelitaku
ketika kata menjadi wahyu
Nafas kita menjadi satu
Sumber : http://www.dialogdinihari.com/
apabila ada kesalahan dalam penulisan ,mohon maaf yaa
sekian wassalamualaikum wr.wr
Komentar
Posting Komentar